.

.

Kamis, 11 September 2014

Rokok Racuni Remaja

Pada saat ini memang tidak asing lagi apabila kita melihat anak muda terutama pelajar yang merokok. Bagi mereka rokok telah menjadi bagian dari kehidupan mereka, dan sebenarnya mereka juga tau apa apa saja yang tenrkandung dalam rokok tersebut tetapi mereka cuma mengetahui saja tidak menghentikan perilaku mereka tersebut padah sudah di jelaskan racun racun dan keburukan keburukan yang terkandung dalam rokok. Kebiasaan meroko sendiri memberikan kenikmatan bagi mereka kaum remaja untuk terus mereus melakukan atau merokok sepanjang hari.
Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatifpada tubuh penghisapnya. Beberapa motivasi yang melatar belakangi merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs) untuk menghilangkan kekecewaan (reliefing beliefs) dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma (permission beliefs/positive) (Joemana, 2004). Hal ini sejalan dengan perilaku merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan di depan orang lain, terutama dilakukan di depan kelompoknya karena mereka sangat tertatik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengan kelompoknya.
Masa remaja rangat rentan akan pengaruh dengan kebiasaan merokok ini seperti yang di ungkapkan oleh Smet (1994) berpendapat bahwa usia pertama kali merokok umumnya berkisar antara usia 11-13 tahun dan mereka pada umumnya merokok sebelum usia 18 tahun. Usia tersebut dapat dikategorikan termasuk dalam rentangan masa remaja. Lebih jauh lagi Data WHO mempertegas bahwa remaja memiliki kecenderungan yang tinggi untuk merokok, data WHO menunjukkan bahwa dari seluruh jumlah perokok yang ada di dunia sebanyak 30% adalah kaum remaja (Republika, 1988).Berdasarkan kajian Kurt Lewin, merokok merupakan fungsi dari lingkungan dan individu. Artinya, merokok dapat di akibatkan karena pengaruh lingkungan dan diri mereka sendiri.
Sebagai contoh, misalnya orangtua yang perokok biasanya anaknya juga akan menjadi perokok, karena setiap hari melihat ayahnya merokok begitu juga dengan sebaiknya, apabila orangtua tidak merokok maka kemungkinan besar anakpun tidak akan merokok.
Bagi perokok yang merokok di dekat anak anak atau orang-orang yang tidak merokok juga berbahaya bagi kesehatan orang tersebut yang biasa di sebut perokok pasif. Bahkan bisa disebut perokok pasif lah yang lebih berbahaya dari pada perokok aktif, karena asap yang dikeluarkan setelah menghisap rokok lebih banyak mengandung racun dan zat-zat yang lebih berbahaya dari pada perokok itu sendiri, sedangkan perokok asap yang di keluarkan di filter oleh gabus yang ada di ujung rokok tersebut.
Nah, dari hasil kesimpulan saya bahaya merokok memang sangat banyak sekali tergantung bagaimana kita memilih, memilih menjadi perokok atau tidak merokok sama sekali, dan apabila kita memilih jadi perokok jangan lah membawa atau meyebarkan racun atau penyakit yang anda keluarkan saat merokok, pergilah merokok ketempat yang tidak ada keramian atau di tempas khusus perokok.

0 komentar: