.

.

Kamis, 11 September 2014

Maraknya Tawuran Pelajar

Tawuran Pelajar

Tawuran pelajar pada saat ini memang telah menjadi hal yang tidak asing lagi dimata kita semua.
Hampir dari kebanyakan mahasiswa dan siswa sma maupun smp banyak yang melakukan perilaku buruk seperti ini.
Tawuran pelajar saat ini sudah menjadi momok bagi masyarakat. Prilaku tawuran pelajar bukan hanya mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cedera tapi sudah merenggut ratusan nyawa melayang sia-sia selama sepuluh tahun terakhir.
Telah banyak dari pelajar tersebut yang telah di tangkap polisi karena ulah mereka ini, tetapi walaupun begitu tawuran pelajrpun masi marak dilakukan oleh para pelajar di indonesia
Tawuran pelajar sendiri biasanya di akibatkan karena masalah sepele yang di besar besarkan, seperti tersenggol dengan pelajar yang beda sekolah, dan bahkan sampai mencaci caci sekolah lain.
Maraknya tawuran pelajar dipicu oleh banyak faktor. Pada tingkat mikro, rendahnya kualitas pribadi dan sosial siswa mendorong mereka berprilaku yang tidak pronorma. Pada tingkat messo, buruknya kualitas dan manajemen pendidikan mendorong rasa frustasi anak yang dilampiaskan pada tindakan negatif, termasuk tawuran.
Tawuran sendiri sebenarnya dapat di tanggulangi dengan cara mensiosialisasikan sila ke tiga yaitu menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan agar terbentuklah rasa nasionalisme yang tinggi terhadap para pelajar ini.

Tawuran sendiri bisa terjadi dalam beberapa faktor :

  1. Tawuran Antar Pelajar Akibat Rasa Setia Kawan yang Berlebihan
    Rasa setia kawan atau lebih dikenal dengan sebutan rasa solidartas adalah hal yang lumrah atau biasa kita temukan dalam kehidupan, misalkan dalam persahabatan rasa setiakawan akan menjadi alasan mengapa persahabatan bisa menjadi kuat. Ia bisa menjadi indah ketika ditempatkan dalam porsi yang pas dan seimbang. Namun kesetia kawanan tersebut dapat mengakibatkan hal buruk yaitu tawuran antar pelajar ini.
  2. Tawuran Antar Pelajar Akibat Jiwa Premanisme
    Premanisme bukan istilah yang asing lagi. Premanisme yang berasal dari kata “preman” adalah sebutan orang yang cenderung memakai kekerasan fisik dalam menyelesaikan permasalahannya. Kemenangan di ukur karena kekuatan fisiknya bukan intelektualitas. Premanisme bertolak belakang dengan jiwa seorang pelajar, yang dituntut kecerdasan berpikir, kecerdasan mengelola emosi, dll.
    jiwa premanisme ini tidak semata mata hadir pada jiwa pelajar itu sendiri tetapi faktor dari luar seperti tayangan di televisi 
    baik film ataupun liputan berita yang menceritakan atau sengaja mengekspose tema-tema kekerasan dapat mempengaruhi psikis remaja
  3. Tawuran antar pelajar akibat sejarah permusuhan dengan sekolah lainKadang permasalahan tawuran antar pelajar dipicu pula dengan adanya sejarah permusuhan yang sudah ada dari generasi sebelumnya dengan sekolah lain, beredarnya cerita-cerita yang menyesatkan, bahkan memunculkan mitos berlebihan membuat generasi berikutnya, terpicu melakukan hal yang sama.
    contohnya saja sekolah A dan B telah mejadi musuh abadi, semenjak kakak kakak kelas mereka yang lalu, otomatis para pelajar yang baru ini akan ikut menanampkan pada dirinya bahwa sekolah B adalah musuhnya dan masing masing sekolah akan melakukan antipati terhadap sekolah lain dan biasanya akan ada salah satu pelajar yang akan menjadi perbincangan karena kehebatanya saat berkelahi.
Mungkin dari beberapa kesimpulan saya dapat mencakup semua faktor faktor penyebab terjadinya tawuran pelajar.
Sudah saat nya generasi muda merubahnya dan jangan lah kita menjadi pemecah bangsa kita sendiri dengan melakukan tawuran pelajar karena kita adalah generasi muda yang akan menjadi pemimpin bangsa dan negara yang kita cintai ini.

1 komentar:

A. Susanto mengatakan...

Faktor keempat karena kurang kerjaan. Ya, itu, saya menambahkan. Biasanya anak-anak kurang kerjaan ini yang tawuran. Kegiatan ekstrakurikuler tak pernah mau ikut.